Resmi! Kota di Jepang Ini Batasi Penggunaan Smartphone 2 Jam Perhari!
Dewan kota Toyoake di Prefektur Aichi, Jepang, telah mengesahkan peraturan daerah yang kontroversial pada hari Senin.
Peraturan ini membatasi waktu penggunaan smartphone dan perangkat digital lainnya maksimal dua jam per hari untuk aktivitas rekreasi. Keputusan ini disetujui dengan 12 dari 19 anggota dewan yang memberikan suara mendukung, sebulan setelah rencana ini pertama kali diumumkan kepada publik.
Penasaran seperti apa kebijakannya? simak artikel ini sampai akhir.
Cakupan Peraturan yang Luas dan Ambisius
Yang membuat peraturan Toyoake ini sangat tidak biasa adalah cakupannya yang sangat luas. Berbeda dengan kebijakan serupa di tempat lain yang umumnya menargetkan anak-anak dan remaja, peraturan ini berlaku untuk seluruh penduduk kota, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa.
Peraturan ini mendefinisikan "smartphone dan sejenisnya" sebagai perangkat seperti smartphone, tablet, konsol game, dan komputer pribadi yang dapat terhubung ke internet dan menggunakan aplikasi untuk melihat atau mendengarkan informasi, bermain game, dan mengakses media sosial.
Dalam upaya yang sangat ambisius, peraturan ini bahkan mencoba mengatur perilaku siswa yang tinggal di luar Toyoake tetapi bersekolah di kota tersebut. Hal ini berarti dewan kota berusaha mengatur aktivitas di rumah anak-anak yang sebenarnya berada di luar yurisdiksi mereka.
Pengecualian dan Batasan Peraturan
Meskipun terkesan ketat, peraturan ini memberikan beberapa pengecualian penting:
- Tidak ada batasan waktu untuk penggunaan perangkat untuk keperluan belajar, bekerja, atau "pekerjaan rumah tangga"
- Peraturan ini tidak memiliki sanksi bagi yang melanggar
- Pemerintah kota menyatakan tidak akan memantau penduduk untuk memastikan kepatuhan
- Batas dua jam dinyatakan sebagai "pedoman", bukan aturan yang kaku
Walikota Toyoake, Masafumi Koki (56 tahun), menegaskan: "Kami tidak mencoba menolak ide smartphone itu sendiri, atau sepenuhnya melarang orang menikmati video game atau media sosial.
Kami hanya ingin memberi sinyal agar orang-orang menghindari mengurangi waktu tidur mereka karena penggunaan perangkat yang berlebihan."
Kontroversi dan Kritik Publik
Peraturan ini segera menuai kritik tajam dari masyarakat. Banyak yang mempertanyakan logika di balik peraturan yang secara resmi menyatakan "jangan lebih dari dua jam" namun di saat bersamaan mengatakan "tidak masalah jika melebihi dua jam."
Reaksi negatif membanjiri media sosial setelah video pengesahan peraturan tersebut dipublikasikan.
Para kritikus menganggap dewan kota seharusnya fokus pada masalah yang lebih mendesak seperti kenaikan harga, upah yang stagnan, dan isu-isu lain yang lebih mempengaruhi kehidupan masyarakat Jepang.
Meskipun kemungkinan kecil Toyoake memiliki infrastruktur pengawasan atau justifikasi konstitusional untuk menerapkan denda atau hukuman, kekhawatiran muncul tentang potensi tekanan sosial.
Di Jepang yang sangat menghargai kepatuhan terhadap hukum dan ketertiban, ketidakpatuhan terhadap peraturan daerah bisa digunakan untuk merendahkan karakter dan moral seseorang, terutama bagi mereka yang bekerja di bidang pelayanan publik atau pendidikan.
Efektivitas Dipertanyakan
Para ahli mempertanyakan efektivitas peraturan semacam ini. Tanpa mekanisme penegakan yang jelas dan dengan banyaknya pengecualian, peraturan ini lebih terlihat sebagai gesture simbolis daripada kebijakan yang dapat diterapkan secara praktis.
Kritik fundamental terhadap peraturan ini adalah upaya pemerintah untuk menggantikan penilaian pribadi warga tentang manajemen waktu mereka sendiri.
Di era digital di mana teknologi telah menjadi bagian integral dari kehidupan sehari-hari, pembatasan semacam ini dianggap tidak realistis dan berpotensi kontraproduktif.
Peraturan Toyoake ini mencerminkan kekhawatiran yang lebih luas di Jepang tentang dampak teknologi digital terhadap masyarakat, terutama terkait kesehatan mental dan interaksi sosial.
Namun, pendekatan yang diambil oleh kota ini menimbulkan pertanyaan apakah regulasi pemerintah adalah jawaban yang tepat untuk masalah yang pada dasarnya bersifat personal dan memerlukan kesadaran individu.
Post a Comment for "Resmi! Kota di Jepang Ini Batasi Penggunaan Smartphone 2 Jam Perhari!"