Miris, Banyak Guru di Jepang yang Berhenti Mengajar Karena Masalah Mental Health!
Jumlahnya Terus Naik dan Semakin Banyak
Konichiwa mina san!
Survei yang dilakukan Kementrian Pendidikan di Jepang menunjukkan hasil bahwa sebanyak 953 guru di sekolah-sekolah umum meninggalkan pekerjaan mereka karena alasan kesehatan mental dalam tahun akademik 2021, naik 171 dari survei sebelumnya pada tahun 2018.
Para pejabat kementerian mengatakan jam kerja yang panjang adalah salah satu faktor di balik peningkatan jumlah guru yang berhenti dari pekerjaan di sekolah dasar, sekolah menengah pertama, dan sekolah menengah atas negeri.
Para pejabat tersebut mengatakan bahwa mereka perlu "mengatasi kesehatan mental guru sebagai masalah yang mendesak."
Mereka yang berhenti karena penyakit mental mencakup 8 persen dari total 12.652 guru yang meninggalkan pekerjaan karena alasan lain selain pensiun wajib dalam tahun akademik yang berakhir Maret 2022, menurut survei oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Olahraga, Ilmu Pengetahuan, dan Teknologi.
Kenaikan beban kerja para guru dan jam kerja yang panjang juga menyebabkan penurunan jumlah orang yang ingin menjadi guru, yang membuat semakin sulit untuk menggantikan mereka yang mengambil cuti karena sakit atau telah pensiun.
Untuk mengatasi kekurangan guru, kementerian sedang mempertimbangkan untuk meningkatkan kondisi kerja mereka dan secara signifikan meningkatkan staf asisten, kata para pejabat.
Selain alasan kesehatan mental, 4.000 guru telah meninggalkan sekolah karena perubahan pekerjaan, termasuk pindah ke dewan pendidikan, dan 2.913 guru karena alasan keluarga, menunjukkan hasil jajak pendapat tersebut.
Survei yang sama juga menyelidiki struktur usia dan usia rata-rata guru yang bekerja di sekolah-sekolah negeri pada tanggal 1 Oktober 2022, dan menunjukkan bahwa para guru yang mengajar sekarang semakin muda dibandingkan dengan survei sebelumnya pada tahun 2019.
Rasio guru yang berusia di bawah 30 tahun mencapai 20,2 persen dari total staf di sekolah dasar dan 17,3 persen di sekolah menengah pertama, naik 1,0 persen dan 1,1 persen dari survei sebelumnya, masing-masing.
Persentase guru yang berusia 50 tahun ke atas berada pada 31,3 persen di sekolah dasar dan 34,0 persen di sekolah menengah pertama, turun 2,6 poin dan 2,7 poin, masing-masing.
Usia rata-rata guru di sekolah dasar turun 0,5 poin menjadi 42,1 tahun dan di sekolah menengah pertama turun 0,6 poin menjadi 43,0 tahun.
Sumber: japantoday.com
Post a Comment for "Miris, Banyak Guru di Jepang yang Berhenti Mengajar Karena Masalah Mental Health!"