Kisah Tragis Kencan Malam di Fukuoka: Undangan Romantis Berakhir Miris!
Melihat pemandangan malam romantis atau dalam bahasa Jepang disebut yakei sering dianggap sebagai salah satu rencana kencan paling manis.
Meski terkesan klise, banyak orang tetap merasa momen ini penuh romantika—menatap bintang di langit atau cahaya kota sambil bergandengan tangan.
Namun, bagi seorang pria asal Prefektur Fukuoka, pengalaman ini justru berubah menjadi mimpi buruk.
Undangan Kencan yang Berujung Petaka
Seorang pria berusia 35 tahun yang bekerja sebagai tukang cat bangunan merasa beruntung ketika seorang wanita muda berusia 21 tahun yang ia sukai mengajaknya kencan untuk melihat pemandangan malam di Kota Kurume pada 8 Mei lalu.
Mereka berangkat menggunakan mobil milik sang pria sekitar pukul 21.30, dengan wanita tersebut memberi arahan jalan menuju lokasi bernama “Gunung Glider”.
Sekilas, semuanya terlihat seperti kencan romantis biasa.
Namun ada hal yang seharusnya membuat pria ini waspada.
Wanita itu sebenarnya adalah seorang hostess di klub malam yang sering ia kunjungi selama setahun terakhir.
Biasanya, pelanggan yang ingin ditemani oleh hostess tertentu harus membayar biaya tambahan.
Meski terkadang ada “kencan di luar klub”, biasanya pelangganlah yang mengajak.
Kali ini justru sang hostess yang mengundang, sesuatu yang jarang terjadi dan cukup aneh.
Sayangnya, undangan itu bukan tanda cinta, melainkan jebakan!
Disergap Yakuza di Lokasi Kencan
Menurut laporan Kepolisian Prefektur Fukuoka, wanita tersebut ternyata bekerja sama dengan seorang letnan yakuza dan komplotannya.
Dengan alasan memberi petunjuk jalan, ia mengarahkan mobil ke lokasi di mana para pelaku sudah menunggu.
Sesampainya di sana, pria malang itu langsung disergap.
Ia dipukul di wajah dan perut, lalu ditusuk berulang kali di kaki menggunakan alat mirip paku es bernama awl, yang biasa digunakan untuk melubangi kayu atau kulit.
Tak berhenti di situ, korban kemudian dimasukkan ke bagasi mobil dan dibawa ke lokasi lain.
Di sana ia kembali disiksa hingga sekitar pukul 00.30 dini hari.
Para pelaku bahkan mematahkan giginya, merampas ponsel, dan uang tunai sekitar 30.000 yen (Rp4 juta).
Korban Selamat, Pelaku Ditangkap
Akibat kejadian tersebut, korban harus menjalani pemulihan selama dua bulan.
Setelah melalui penyelidikan, polisi akhirnya berhasil mengidentifikasi para tersangka.
Pada 4 September, Kepolisian Prefektur Fukuoka mengumumkan bahwa enam orang, termasuk sang hostess dan seorang letnan yakuza, telah ditangkap dengan tuduhan penyerangan dan perampokan.
Pelajaran dari Insiden Ini
Kasus ini menjadi pengingat keras bahwa tidak semua undangan kencan berujung indah.
Apalagi jika ada tanda-tanda mencurigakan. Harapannya, sang korban bisa lebih berhati-hati dalam memilih “pemandangan malam” di masa depan.
Sumber: Mainichi Shimbun
Post a Comment for "Kisah Tragis Kencan Malam di Fukuoka: Undangan Romantis Berakhir Miris!"