Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Breaking News: Topan Haishen Memporak Porandakan Jepang di Tahun 2020

Halo teman-teman..

Kali ini ada berita terkini datang dari Jepang loh!

Ada yang sudah tahu?

Sebelum lanjut, yuk ditonton dulu video berikut!



Topan Haishen telah menyebabkan 1 orang meninggal  4 orang hilang, lebih dari 100 luka-luka di Jepang.

Topan yang kuat ini menghantam hampir seluruh pulau utama Kyushu di barat daya negara Jepang dengan angin kencang, sehingga menyebabkan pemadaman besar-besaran dan mengganggu transportasi dan beberapa jaringan seluler.

Seorang wanita berusia 70-an di Prefektur Kagoshima meninggal di rumah sakit setelah jatuh di selokan jalan pada hari Minggu ketika dia mencoba untuk mengungsi ke rumah seorang kenalan, menurut pihak berwenang setempat.

Sekitar 23.000 orang di 11 prefektur berlindung pada Senin sore, sementara sekitar 200.000 rumah tangga di pulau utama barat daya terus padam tanpa listrik.

Bahkan saat Topan Haishen menuju Semenanjung Korea, Badan Meteorologi Jepang memperingatkan hujan deras, angin kencang dan gelombang pasang di beberapa daerah, mendesak orang-orang di seluruh wilayah untuk tetap waspada.

Di desa Shiiba, Prefektur Miyazaki, di mana curah hujan lebih dari 400 milimeter tercatat pada hari Minggu, petugas polisi mencari seorang wanita berusia 60-an, putranya berusia 30-an dan dua pekerja magang Vietnam yang dilaporkan hilang setelah tanah longsor melanda sebuah kantor perusahaan konstruksi, yang juga digunakan sebagai tempat tinggal.

Suami wanita berusia 70-an, yang menjalankan perusahaan, mengalami patah tulang rusuk.

Di tempat lain di wilayah itu, seorang pria berusia 40-an mengalami patah tengkorak setelah jatuh dari atap garasi di Yufu, Prefektur Oita, sementara empat orang menderita luka ringan di pusat evakuasi di Goto, Prefektur Nagasaki, setelah jendela pecah.

Operator seluler utama NTT Docomo, KDDI Corp dan SoftBank Corp mengatakan jaringan mereka terganggu di wilayah Kyushu, serta wilayah barat Shikoku dan Chugoku.

Kyushu Railway Co., yang membatalkan shinkansen dan layanan kereta lainnya, berencana untuk memulai kembali pada hari Selasa di daerah yang telah dipastikan dapat beroperasi dengan aman.

West Japan Railway Co juga menghentikan layanan kereta peluru Sanyo Shinkansen antara Hiroshima dan Hakata, sementara sejumlah penerbangan dibatalkan. 

Layanan kereta peluru Tokaido Shinkansen juga dihentikan sementara karena hujan lebat, menurut Central Japan Railway Co.



Banyak department store, supermarket, dan toko di Kyushu tutup sementara.

Banyak orang menghabiskan malam di tempat penampungan evakuasi dan hotel di seluruh Kyushu dan pulau selatan Jepang di Prefektur Okinawa saat mereka menunggu topan berlalu.

"Saya harus bergegas karena saya diberitahu bahwa (pusat evakuasi ini) hanya akan menerima 10 orang lagi," kata Kazuko Hamada, 67 tahun, yang tinggal di tempat penampungan yang didirikan di sebuah gedung dekat Stasiun JR Kumamoto. 

Beliau awalnya pergi ke fasilitas evakuasi lain tetapi ditolak karena telah penuh.

"Kuharap rumahku baik-baik saja," tambahnya saat bersiap untuk pulang.



Seorang pengusaha berusia 46 tahun yang tinggal di sebuah hotel di kota Fukuoka berkata, "Tidak akan ada orang di kantor jadi saya tinggal di hotel untuk menangani keadaan darurat. Sepertinya tidak ada kerusakan parah, saya jadi lega".

Badan cuaca mengatakan bahwa hembusan terkuat yang pernah tercatat diamati di lebih dari 30 lokasi saat topan berlalu. 

Di distrik Nomozaki di kota Nagasaki, kecepatan hembusan mencapai 213,84 kilometer per jam tercatat pada dini hari Senin.


Di Pulau Fukue di prefektur, curah hujan tercatat hingga 88 mm per jam.

Dalam 24 jam hingga 6 pagi Selasa, curah hujan hingga 300 mm diperkirakan di wilayah Tokai di Jepang tengah, 250 mm di pulau Shikoku, dan 200 mm di Kyushu utara dan wilayah Kanto-Koshin yang meliputi Tokyo.

Semoga Topan Haishen ini cepat berlalu ya!

Stay tune terus di animenyus.com .

Sumber: Youtube
~
~ Papa, Latte and Star ❤

Post a Comment for "Breaking News: Topan Haishen Memporak Porandakan Jepang di Tahun 2020"