Kelahiran Bayi WNA di Jepang Tembus Angka Tertinggi!
Jepang, negara yang dikenal dengan populasi homogen, kini mengalami transformasi demografis signifikan.
Pada tahun 2024, kelahiran bayi WNA di Jepang mencatat rekor tertinggi sepanjang sejarah dengan lebih dari 3 persen dari total kelahiran nasional. Angka ini menandakan perubahan besar dalam lanskap sosial negara yang selama berabad-abad mempertahankan identitas etnisnya yang khas.
Data statistik terbaru menunjukkan bahwa lebih dari 20.000 bayi non-Jepang lahir di negeri Sakura tahun lalu.
Fenomena kelahiran bayi WNA di Jepang ini dipercaya sebagai angka tertinggi yang pernah tercatat, mencerminkan pertumbuhan pesat populasi asing yang menetap di Jepang dalam beberapa tahun terakhir.
Peningkatan ini bukan hanya berasal dari imigrasi masuk, tetapi juga dari keluarga-keluarga asing yang memilih untuk membangun kehidupan jangka panjang di Jepang.
Wilayah dengan Tingkat Kelahiran Bayi WNA Tertinggi
Persentase nasional sebesar 3 persen sebenarnya tidak mencerminkan gambaran penuh, karena di area tertentu yang menarik banyak ekspatriat dan pekerja asing, angkanya jauh lebih tinggi. Kawasan Tokyo dan sekitarnya mencatat statistik yang sangat mencolok.
Area Tokyo
Di dalam 23 distrik utama Tokyo, Ota Ward memimpin dengan 10,2 persen kelahiran bayi non-Jepang pada 2024, yang berarti lebih dari satu dari sepuluh bayi yang lahir adalah WNA. Katsushika dan Edogawa Ward masing-masing mencatat 8,6 persen.
Prefektur Saitama
Di kota Warabi, Prefektur Saitama yang berbatasan dengan Tokyo, angkanya mencapai 21,8 persen—angka tertinggi di seluruh Jepang. Kota dengan populasi sekitar 75.000 jiwa ini menjadi rumah bagi banyak komunitas internasional. Kawaguchiko mencatat 12,7 persen.
Prefektur Chiba
Wilayah timur Tokyo ini juga menunjukkan angka tinggi, dengan Narita mencapai 13,9 persen, Matsudo 7,4 persen, sementara Funabashi dan Chiba City masing-masing 6 persen dan 6,1 persen.
Prefektur Aichi
Sebagai rumah bagi Toyota dan berbagai produsen industri terkait, Aichi menarik banyak pekerja asing. Kota Kani mencatat 19,8 persen, Nishio 14,1 persen, Komaki 13 persen, Toyohashi 8,5 persen, dan kota Toyota sendiri 6,1 persen.
Kelahiran Bayi WNA di Jepang: Angka Sebenarnya Lebih Tinggi
Menariknya, statistik ini sebenarnya masih meremehkan tingkat internasionalisasi Jepang yang sesungguhnya. Dalam analisis tersebut, bayi dikategorikan sebagai "non-Jepang" hanya jika kedua orang tuanya adalah WNA, atau jika lahir di luar nikah dari ibu WNA.
Artinya, bayi yang lahir dari pasangan internasional di mana salah satu pasangannya adalah warga negara Jepang tetap dihitung sebagai kelahiran Jepang.
Dengan demikian, persentase bayi yang lahir di Jepang dengan setidaknya sebagian keturunan non-Jepang sebenarnya jauh lebih tinggi dari angka yang disebutkan di atas.
Tantangan Jangka Panjang yang Perlu Diatasi
Meskipun tren ini menunjukkan Jepang yang semakin multikultural, beberapa isu penting perlu diperhatikan untuk keberlanjutan jangka panjang.
Pendidikan Anak
Kekhawatiran tentang pendidikan anak telah lama menjadi faktor bagi keluarga asing yang memutuskan meninggalkan Jepang. Banyak orang tua non-Jepang merasa tidak nyaman memasukkan anak mereka ke sistem sekolah reguler Jepang, sementara biaya sekolah internasional sangat mahal.
Namun, dengan lebih banyak bayi WNA lahir di Jepang, peluang untuk memperoleh keterampilan bahasa Jepang sejak kecil meningkat, yang bisa membuat sistem sekolah reguler menjadi opsi lebih layak.
Status Kewarganegaraan
Tantangan terbesar adalah soal kewarganegaraan. Berbeda dengan Amerika Serikat, Jepang tidak menerapkan sistem birthright citizenship.
Bayi yang lahir dari penduduk asing legal di Jepang dapat tinggal sebagai tanggungan, namun kelahiran di Jepang tidak otomatis memberikan kewarganegaraan.
Komplikasi bisa muncul ketika anak tersebut dewasa, yang berpotensi menciptakan generasi baru penduduk tanpa status kewarganegaraan penuh.
Source: Sora News
Post a Comment for "Kelahiran Bayi WNA di Jepang Tembus Angka Tertinggi!"