Inilah Kuil Rituo yang Sangat Terisolasi di Tibet, Hanya Ada Satu Biksu di Tempat Ini

Sebelumnya, animenyus.com telah membahas tentang keunikan kuil di Jepang, di mana biksunya adalah kucing.

Kali ini ada kuil yang tidak kalah menarik, namun bukan di Jepang.

Terletak di atas gundukan kecil, di sebidang tanah yang membentang ke Danau Yamdrok yang tenang, adalah Kuil Rituo, rumah dari satu biksu yang menghabiskan hari-harinya dengan melantunkan sutra dan bermeditasi.

Rituo, yang berarti "batu di gunung" dalam bahasa Tibet, sering disebut sebagai kuil paling sepi di Tibet.

Ini memiliki sejarah yang kembali lebih dari 700 tahun, tetapi itu dianggap sebagai salah satu permata tersembunyi negara itu, karena sedikit turis yang berani mengunjunginya.

Itu karena letaknya di antah berantah, di sebidang tanah tipis yang membentang ke Yamdrok, salah satu dari tiga danau suci di Tibet.

Tetapi beberapa orang yang mengunjunginya, menceritakan kisah tentang kedamaian dan ketenangan yang hanya diimpikan oleh sebagian besar dari kita, dan tentang pengalaman surealis menikmati pemandangan alam yang menakjubkan dari atas gundukan batu.

Nama "batu di gunung" terinspirasi dari batu berusia berabad-abad, itu adalah sebuah peninggalan yang konon memiliki kekuatan untuk menyembuhkan semua penyakit.

Berdiri di puncak Kuil Rituo, tmpat ini diklaim dapat melihat antelop Tibet berlari dengan bebas dan angsa yang berenang di air, dan saat malam tiba, langit penuh bintang terpantul di danau, seperti negeri dongeng.

Tapi mungkin hal yang paling menakjubkan dari Kuil Rituo adalah kenyataan bahwa tempat itu hanya memiliki satu penghuni.

Namanya Ahwang Pincuo dan dia menghabiskan sebagian besar waktunya membawa air dari bawah ke danau sampai ke kuil, melantunkan sutra dan bermeditasi.

Ahwang hanyalah orang baru dari barisan panjang biksu yang telah mengawasi Kuil Rituo selama berabad-abad, dan ketika dia meninggal, tempatnya akan diambil oleh orang lain.

Kamu mungkin bertanya-tanya apa yang membuat seseorang tidak menjadi gila di tempat terpencil seperti ini, dan dalam hal ini, itu adalah kekuatan imannya.

Tidak dapat disangkal keindahan alam Tibet ini memang bisa membius orang yang menatapnya.

Namun karena lokasinya yang sangat terpencil, pengunjung tidak sebanyak tempat lain yang lebih mudah diakses.