Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Jepang Bagi-bagi 10 Juta Rumah Gratis, Namun Tak Ada yang Mau, Kok Bisa?

Jepang Bagi-bagi 10 Juta Rumah Gratis, Namun Tak Ada yang Mau, Kok Bisa?

ANIMENYUS.COM - Jepang saat ini menjual rumah dengan harga yang sangat miring dan bahkan memberikan sebagian rumah secara cuma-cuma karena banyaknya properti yang diinggalkan.

Rumah-rumah yang ditawarkan sebagian besar di daerah pedesaan.

Seperti dilaporkan oleh World of Buzz, ada sekitar 10 juta properti terbengkalai dan telah merancang skema "Akiya" untuk memberikan bantuan bagi keluarga muda.

Skema ini juga menyediakan subsidi untuk mendorong renovasi.

Bagi yang belum tahu, Akiya adalah pengertian lain untuk rumah kosong.

Jadi, pembeli bisa dengan mudah mendapatkan rumah gratis.

Pembeli hanya perlu membayar pajak dan biaya administrasi untuk komisi agen.

Rumah ini biasanya ditinggalkan oleh pemiliknya karena mereka malas mengurus.

Ada beberapa persyaratan agar seseorang memenuhi syarat untuk skema "Akiya".

Misalnya, semua anggota keluarga harus berusia di bawah 43 tahun dan harus memiliki anak yang cukup besar untuk bersekolah di sekolah dasar.

Namun, ada beberapa risiko dalam skema "Akiya" untuk dipertimbangkan.

Pertama, biaya renovasi mungkin sama dengan harga membeli properti di tempat lain.

Selain itu, ada juga ketidakpastian di mana pemilik properti asli mungkin muncul suatu hari dan menuntut tanah mereka kembali.

Meskipun demikian, ada hal yang bikin merinding orang Jepang terhadap rumah gratisan ini, sehingga banyak yang tidak mau meskipun diberikan secara gratis.

Silakan klik halaman selanjutnya untuk melanjutkan membaca.

Jepang Bagi-bagi 10 Juta Rumah Gratis, Namun Tak Ada yang Mau, Kok Bisa?

Apa yang membuat orang-orang Jepang ini tidak mau menempati meskipun gratis?

Banyak orang ternyata masih percaya kepada takhayul Jepang.

Rumah-rumah kosong dan terbengkalai lebih sulit dijual di pasar karena sering dikaitkan dengan bunuh diri, pembunuhan atau bahkan 'Kodokushi', yang mengacu pada fenomena orang-orang Jepang yang mati sendirian dan hanya ditemukan setelah waktu yang lama.

Karena itu, rumah-rumah ini dianggap sial.

Menurut beberapa orang, membeli rumah "Akiya" dianggap sebagai "kegagalan sosial", tetapi masih menjadi pilihan untuk dipertimbangkan bagi banyak keluarga muda karena harga rumah mahal di Tokyo yang terus meningkat.

Saat ini setiap properti baru harganya bisa mencapai Rp 11 miliar sejak Januari 2018.

Nah apakah Anda bernai membeli rumah "Akiya"?

Baca Juga: Wanita Ini Sangat Cantik dan Mirip Anime, Ternyata Pernah ke Indonesia lho!

Sumber: WorldofBuzz
Habibie S.
Habibie S. Seorang remaja yang suka menulis dan membaca.