Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Populasi Warga Asing di Jepang Naik, Sedangkan Warga Aslinya Menurun

Populasi Warga Asing di Jepang Naik, Sedangkan Warga Aslinya Menurun

Data terbaru dari Kementerian Dalam Negeri dan Komunikasi Jepang mengungkapkan gambaran demografi yang menarik, sekaligus menimbulkan tantangan besar bagi masa depan negara Matahari Terbit ini.

Bagaimana tidak, jumlah populasi penduduk Jepang mengalami penurunan. Hal tersebut berbanding terbalik dengan jumlah populasi warga negara asing di Jepang yang mengalami peningkatan.

Ingin tahu informasi selengkapnya mengenai hal ini? yuk baca sampai habis!

Penurunan Populasi Jepang Mencapai Angka Tertinggi

Menurut survei tahunan yang dirilis Kementerian Dalam Negeri dan Komunikasi Jepang, per 1 Januari tahun ini, populasi Jepang mencapai 120.653.227 jiwa. 

Angka ini menandai penurunan yang cukup besar, yaitu sebanyak 908.000 jiwa atau 0,75 persen, dibandingkan tahun sebelumnya. Baik jumlah maupun tingkat penurunan ini merupakan yang terbesar sejak survei dimulai pada tahun 1968.

Penurunan populasi Jepang ini terjadi di 46 dari 47 prefektur, dengan Tokyo menjadi satu-satunya pengecualian yang mencatat peningkatan. 

Berdasarkan Basic Resident Register, demografi Jepang telah menunjukkan tren penurunan selama 16 tahun berturut-turut. 

Angka kematian mencapai rekor tertinggi sekitar 1,59 juta jiwa, sementara angka kelahiran mencapai rekor terendah di sekitar 680.000 jiwa. 

Jika tren ini terus berlanjut, diperkirakan populasi Jepang akan turun di bawah 120 juta pada tahun 2026. Prefektur Akita mencatat penurunan terbesar sebesar 1,91 persen, mengindikasikan bahwa dampak penurunan ini terasa lebih parah di daerah pedesaan.

Peran Krusial Penduduk Asing: Penyeimbang Demografi

Di sisi lain dari koin demografi, terdapat tren yang berlawanan dan sangat penting: peningkatan jumlah penduduk asing di Jepang. 

Jumlah warga negara asing di Jepang meningkat drastis sekitar 354.000 jiwa (10,65 persen), mencapai angka tertinggi 3.677.463 jiwa. 

Ini adalah angka tertinggi sejak survei ini dimulai pada tahun 2013, dan peningkatan ini tercatat di seluruh prefektur untuk tahun ketiga berturut-turut. Saat ini, warga asing membentuk sekitar 2,96 persen dari seluruh penduduk, naik dari 2,66 persen tahun sebelumnya.

Peningkatan ini mencerminkan dinamika yang menarik. Di antara warga asing, tercatat 22.738 kelahiran dan 9.073 kematian, yang juga merupakan angka rekor. 

Penduduk asing juga mengalami peningkatan baik di perkotaan maupun pedesaan, dengan 94 persen berada di kota dan 6 persen di kota kecil atau desa, menunjukkan bahwa beberapa di antaranya mulai pindah ke komunitas yang lebih kecil.

Seperti yang diperkirakan, Tokyo masih menjadi konsentrasi terbesar penduduk asing, dengan 721.223 jiwa (5,15 persen dari total populasi Tokyo), diikuti oleh Osaka dan Yokohama. 

Menariknya, beberapa kota kecil juga memiliki rasio populasi asing yang jauh di atas rata-rata, seperti Oizumi-machi di Prefektur Gunma, di mana warga asing mencakup sekitar 20 persen dari sekitar 42.000 penduduknya. 

Peningkatan tertinggi tercatat di Hokkaido (19,37 persen) dan desa-desa kecil seperti Desa Akaiwa di Prefektur Gunma (10,86 persen).

Tenaga Kerja Asing Sebagai Tulang Punggung Ekonomi Jepang

Salah satu aspek paling signifikan dari peningkatan penduduk asing di Jepang adalah profil usia mereka. Sebagian besar warga asing (85,77 persen) berada dalam usia produktif, yaitu antara 15-64 tahun, dibandingkan dengan hanya 59,04 persen untuk warga negara Jepang. 

Sementara itu, hanya 6,08 persen warga asing berusia 65 tahun ke atas, jauh lebih rendah dibandingkan 29,58 persen untuk warga negara Jepang. Data ini jelas menunjukkan bahwa warga negara asing secara tidak proporsional lebih muda dan lebih mungkin untuk menjadi bagian dari angkatan kerja.

Data nasional menunjukkan bahwa Jepang memiliki lebih dari 2,3 juta tenaga kerja asing, meningkat 12,4 persen dari tahun sebelumnya. 

Dengan terus menurunnya jumlah warga negara Jepang setiap tahun, diproyeksikan bahwa Jepang mungkin membutuhkan hingga 7 juta tenaga kerja asing pada tahun 2040. 

Arus masuk warga asing ini saat ini berfungsi sebagai penyeimbang yang penting terhadap penurunan tajam angka kelahiran Jepang dan jumlah penduduk usia produktif. Kehadiran mereka terbukti semakin penting bagi komunitas lokal Jepang, serta pasar tenaga kerjanya. 

Tren peningkatan jumlah penduduk asing ini tidak menunjukkan tanda-tanda akan berhenti, dan akan menarik untuk melihat bagaimana angka-angka ini berubah pada survei berikutnya di tahun 2026, membentuk masyarakat Jepang di masa depan.

Sumber: Sora News

Paman Radon
Paman Radon Senyumin aja

Post a Comment for "Populasi Warga Asing di Jepang Naik, Sedangkan Warga Aslinya Menurun"