Perdana Menteri Jepang 'Ogah' Bertemu dengan Presiden Korea Selatan di Sidang Umum PBB
ANIMENYUS.COM - Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe tidak mungkin bertemu Presiden Korea Selatan Moon Jae-in selama Sidang Umum PBB pada bulan September nanti, kata surat kabar Sankei pada hari Senin (29/07/2019).
Dilansir dari Japantoday.com (30/07/2019), Abe tidak akan mengadakan pembicaraan dengan Moon kecuali Seoul mengambil langkah-langkah konstruktif atas kerja paksa era Perang Dunia Kedua dan masalah-masalah lain.
Dia juga tidak akan menghadiri pertemuan dengan Moon pada bulan Oktober nanti dari Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara dan pertemuan Kerjasama Ekonomi Asia-Pasifik pada bulan November.
Hubungan antara negara tetangga Asia ini bisa dibilang mencapai titik terendah sejak mereka menormalisasi hubungan pada 1965.
Pengadilan Korea Selatan memutuskan tahun lalu bahwa perusahaan Jepang harus membayar kompensasi kepada warga Korea Selatan yang dipaksa bekerja di pabrik-pabrik Jepang selama pendudukan Jepang di semenanjung Korea dari tahun 1910 hingga 1945.
Menanggapi hal itu, Jepang memperketat pembatasan ekspor ke Korea Selatan untuk bahan-bahan teknologi tinggi dalam pembuatan chip memori dan panel layar yang digunakan dalam perakitan smartphone dan gadget lainnya.
Jepang mengatakan keputusan pengadilan itu melanggar hukum internasional karena kompensasi sudah diselesaikan berdasarkan perjanjian di tahun 1965.
Dalam upaya terbaru Tokyo untuk memperkuat posisinya mengenai masalah ini, seorang pejabat kementerian luar negeri Jepang meluncurkan sebuah dokumen pada hari Senin yang menggambarkan pertukaran antara negosiator Jepang dan Korea Selatan menjelang perjanjian 1965.
Didalam dokumen tersebut perunding Korea Selatan mengatakan bahwa wajar untuk menuntut kompensasi atas rasa sakit psikologis dan fisik yang timbul dari kerja paksa pada tahun 1961.
"Keputusan Mahkamah Agung Korea Selatan mengatakan hal-hal seperti upah telah diselesaikan oleh perjanjian itu, tetapi bahwa hak untuk mengklaim ganti rugi atas kerusakan psikologis berada di luar wilayah perjanjian itu," kata pejabat itu.
"Tapi, kompensasi untuk rasa sakit psikologis dan fisik jelas diminta selama negosiasi (menjelang akhir perjanjian)."
Saat pertemuan pada hari Senin setelah kembali dari perjalanan A.S., Menteri Perdagangan Korea Selatan Yoo Myung-hee mengatakan kepada para pejabat Amerika bahwa langkah Jepang menggunakan langkah-langkah perdagangan sebagai alat untuk menyelesaikan masalah politik sangat berbahaya.
Jepang sedang mempersiapkan persetujuan kabinet pada 2 Agustus untuk mengeluarkan Korea Selatan dari apa yang disebut daftar putih, yaitu daftar negara-negara dengan pembatasan perdagangan minimum.
Korea Selatan telah memprotes rencana itu, dengan mengatakan itu akan merusak kerja sama ekonomi dan keamanan negara tetangga yang telah berlangsung beberapa dekade dan mengancam perdagangan bebas.
Baca Juga: Manga One Piece 951 Spoiler Bocor: Hawkins dan X-Drake Bergabung dengan Aliansi Luffy!?
Sumber: Japan Today